Tuesday, August 2, 2011
filter kritik
suatu hari *nasrudin bersama anak lelakinya akan melakukan perjalanan ke sebuah desa yang jauh dari tempat tinggalnya. karena letak desa yang dituju begitu jauh, sehingga nasrudin perlu membawa perbekalan yang lumayan banyak.
sementara itu nasrudin hanya mempunyai seekor keledai kecil nan kurus, yang bisa dijadikan alat transportasi untuk menuju desa tersebut. kemudian dia mulai memutar otaknya, memikirkan bagaimana caranya supaya seekor keledai kecil nan kurus itu bisa dimaksimalkan untuk mengangkut nasrudin, anaknya, serta barang-barang bawaannya.
tapi sampai waktunya tiba melakukan perjalanan, nasrudin tak kunjung menemukan jawabannya.
akhirnya perjalanan di mulai, nasrudin memutuskan anaknya dan barang-barangnya saja yang dinaikan di atas keledai, biarlah nasrudin berjalan.
ketika nasrudin beserta anak dan keledainya melewati sebuah pasar, orang-orang melihat dan membicarakan nasrudin. mereka manganggap anak nasrudin bukan anak yang baik, karena telah membiarkan ayahnya berjalan kaki, sementara dia menaiki keledai.
memdengar gunjingan orang-orang dipasar akhirnya nasrudin memutuskan agar anaknya turun dari keledai dan nasrudin yang menaiki keledai.
tiba di sebuah desa, nasrudin mendapati orang-orang sedang membicarakan dia. mereka bilang bahwa nasrudin bapak yang jahat, sungguh tega dia membiarkan anaknya berjalan, sementara dia sendiri naik keledai.
karena hal itu akhirnya nasrudin memutuskan dia dan anaknya bersama-sama naik keledai.
tiba di sebuah jalan yang ramai, nasrudin mendengar bisikan orang-orang yang membicarakan dia. orang-orang mengatakan nasrudin sungguh tidak mempunyai rasa kasihan terhadap keledai yang kecil nan kurus itu. karena keledai dipaksa mengangkut 2 orang dan barang yang begitu banyak.
nasrudin merasa kesal dan bingung. dia tidak tau harus melakukan apa lagi. akhirnya saking kesalnya nasrudin memutuskan untuk menggendong keledai itu.
melewati sebuah pasar kembali, nasrudin mendapati orang-orang sedang menertawakan dia. mereka bilang nasrudin gila, karena menggendong keledai.
dari cerita nasrudin, kita bisa mengambil pelajaran bahwa, ketika kita mengambil suatu keputusan, pasti akan ada orang yang pro dan kontra, tapi sekiranya kita yakin dengan keputusan kita, kita harus tetap melaksanakannya.
tapi disisi lain, kita juga harus fleksibel. segala sesuatu di dunia ini berubah, begitupula dengan keputusan yang kita ambil, kemungkinan akan mengalami perubahan, ntah itu dikarenakan masukan / kritik dari orang luar atau perubahan dari diri kita sendiri.
sekarang kita berbicara mengenai masukan / kritikan. sering kali ketika mendapat masukan / kritik dari orang kita langsung naik darah, merasa dianggap salah, lantas membabi buta merubah tindakan atau pola pikir kita, tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan kritik yang kita terima. ini yang terjadi dengan nasrudin, dan sering terjadi juga dengan kita, tapi ini manusiawi :)
memang kalau berbicara lebih gampang daripada berbuat, tapi mudah-mudahan cerita nasrudin ini bisa digunakan sebagai alat filter, ketika kita sedang diberi masukan / di kritik dari orang lain.
*Nasrudin adalah seorang sufi yang hidup di kawasan sekitar Turki pada abad-abad kekhalifahan Islam hingga penaklukan Bangsa Mongol. Sewaktu masih sangat muda, Nasrudin selalu membuat ulah yang menarik bagi teman-temannya, sehingga mereka sering lalai akan pelajaran sekolah. Maka gurunya yang bijak bernubuwat: “Kelak, ketika engkau sudah dewasa, engkau akan menjadi orang yang bijak. Tetapi, sebijak apa pun kata-katamu, orang-orang akan menertawaimu.”
sumber: http://media.isnet.org/sufi/Nasrudin/index.html
0 comments:
Post a Comment