Sunday, March 25, 2012

mana ekspresinya !!!!????!!!!


mannaaaaaa ekspresinya.....???!!!!????!!!!
tagline salah satu iklan rokok yang sempet booming banget , yang dibintangi oleh suami siri-nya melinda dee ini, sabtu kemaren terjun bebas dengan landing yang tidak sempurna, menampar saya.
bayangkan, dari 56 jepretan, ekspresi muka saya cuma begitu-begitu saja.
dengan ini pula dinyatakan bahwa saya telah gagal menggapai cita-cita pengen jadi peran antagonis ala-ala sinetron indonesia, karena ekspresi saya terlalu manis tertindas (wae ah....).

susah ya.... ternyata mengeluarkan ekspresi macem-macem pas lagi dijepret itu. gituh ajah ngeluh, apalagi klo jadi foto model beneran (ngarep).

tapi mungkin dulu para foto model, ketika baru memulai kariernya juga pasti mengalami kesulitan tersebut. tapi dengan tekad dan kegigihannya untuk belajar, akhirnya mengeluarkan ekspresi menjadi kemahiran mereka.

harus disadari, bahwa tidak ada satu pekerjaanpun yang mudah, semudah kita berkedip. semua pekerjaan memerlukan ketekunan. tukang parkir yang tekun berlatih memandu sopir, dengan instruksi-instruksinya sehingga membuat sopir percaya dan mengikutinya. tukang lotek yang tekun sehingga menemukan teknik mengulek yang baik dan benar, atau tukang fotocopy yang menemukan cara cepat mengatur dokumen yang diduplikat hingga 1000 kali.

ini disebut professional. dan untuk mencapai level professional ini, dibutuhkan kecintaan kita terhadap pekerjaan. gimana caranya kita cinta terhadap pekerjaan, salah satunya dengan mengerjakan sesuatu yang merupakan passion kita (maaf agak basi). tapi itu benar sekali, percayalah kawan :D

dan apakah difoto, merupakan passion saya. bisa jadi...., tapi saya sadar betul passion ini tidak didukung oleh keberadaan fisik saya (nangis guling-guling).

mari mencari passion, dengan mencoba semua kesempatan pekerjaan yang ada disekitar kita, supaya kita menjadi seorang yang professional :D


ini dia, dengan bangga saya persembahkan 9 ekspresi terpilih yang menyisihkan 47 ekspresi lainnya :D


Monday, March 19, 2012

kata & perasaan


Sunday, March 18, 2012

di akhir lintasan

gambar asli diambil dari gambargratis.com

Kita seperti sedang berlari di sebuah lintasan, kita berlari berdampingan, terkadang kau berlari didepanku, kemudia aku menyusulmu supaya kita tetap berdampingan. Terkadang pula aku memperlambat lariku, jika kau berada dibelakangku.
Ya, aku yang selalu membuatnya kembali seimbang.

Entah sudah berapa putaran kita berlari, setiap kali menuju akhir lintasan terkadang kita saling berpandangan sambil tersenyum, atau kita hanya terdiam, tak jarang pula kita saling marah.

Tak bisa kita menghindari akhir lintasan dengan 3 perkara tersebut, karena kita terus berlari berdampingan. Satu-satunya cara untuk menghindarinya yaitu, kita berdua berhenti berlari berdampingan, masing-masing berlari dilintasan yang berbeda.

Ditengah-tengah lintasan kau berkata,
“Sudah hampir 2 tahun, tapi tidak ada perubahan, aku tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk meyakinkan-mu”.

Aku hanya terdiam, berusaha untuk tetap diam, tapi tak bisa. Aku ingin membalas ucapanmu, akhirnya aku menjawab,
“Aku hanya memperlakukan orang, sama seperti orang itu memperlakukan aku”.

Kami berdua terdiam beberapa saat, tapi kami tetap berlari berdampingan. Kemudian kau berbicara lagi,
“Aku sudah meminta maaf. Aku sudah berubah, aku menyayangimu. Dan jika benar kamu memperlakukan orang sama seperti orang itu memperlakukan kamu, harusnya kamu juga menyayangiku, bukan?”

Aku hanya tersenyum sambil berusaha memandang matannya, aku berhasil menangkap matanya dengan pandanganku, tapi dia langsung memalingkan muka dan berkata,
“Kenapa...., kenapa kamu hanya tersenyum. Aku ragu kamu menyayangi aku, seperti aku menyayangimu”.

Kembali hening, aku tak nyaman dengan keheningan seperti ini. Kupecahkan keheningan dengan berkata,
“Aku meragukanmu, karena kamupun ragu terhadapku. Artinya aku memperlakukanmu sama seperti kamu memperlakukanku”.

Dan kita pun tidak menyadari kita sudah melewati garis akhir lintasan, dan masih berlari berdampingan.

Thursday, March 15, 2012

buasnya jalanan

gambar asli diambil dari bike to work indonesia

Ada apa dengan minggu ini, sampai harus menyaksikan kecelakaan sepeda motor 3 hari berturut-turut. Jalanan semakin tidak ramah, tidak hanya kemacetan, jalan yang rusak atau lampu lalu lintas yang tidak berfungsi. Saat ini jalanan sudah mulai menyuguhkan kejadian-kejadian yang tidak hanya menyulut emosi, tapi juga membuat kita miris.

Mengapa jalanan bisa menjadi buas seperti itu? Kesalahan tidak hanya terdapat pada pengguna jalan dan jalan itu sendiri. Kalau soal kerusakan jalan, dan ketidak disiplinan para pengguna jalan sudah bukan hal yang aneh. Menurut saya ada pihak-pihak lain yang turut serta dalam pertumbuhan kebuasan jalan, diantaranya yaitu :

(1)Pihak –pihak yang ikut andil dalam pertumbuhan kenaikan jumlah sepedah motor. Misalnya, perusahaan penyedia kredit motor yang memberikan kemudahan dalah hal down payment dan cicilan. Pejabat-pejabat yang mengurusi impor dan penjualan sepeda motor. Pejabat-pejabat yang menentukan pajak kendaraan yg menurut saya sangat murah sehingga membuat orang tidak berpikir dua kali untuk membeli sepeda motor baru.

(2)Pihak-pihak yang menentukan tata cara pembuatan SIM, yang membuat soal-soal ujian untuk mendapatkan SIM, dimana soal-soalnya tidak membuat orang menjadi pengendara yang ramah dijalanan. Dan para polisi yang menjungjung tinggi kegiatan sogok menyogok dalam proses nembak SIM. Mereka semua adalah pencetak orang-orang yang kampungan dalam berkendaraan di jalanan.

(3)Pihak-pihak yang mengurusi KPR dan usaha property, yang menggunakan lahan-lahan yang nun jauh disana, yang susah terjangkau oleh angkutan umum. Sehingga membuat orang-orang yang bermimpi ingin mempunyai rumah idaman, mengambil KPR tersebut, karena lagi-lagi biaya down payment dan cicilan terjangkau, tanpa menghiraukan jauhnya perjalanan dari rumah menuju tempat beraktivitas. Maka lagi lagi dan lagi membuat mereka berpikir untuk mencicil sepedah motor. Dan berimbas kepada jalan utama yang akan dibom bardir oleh rombongan motor dari setiap sub jalan yang menghubungkan antara perumahan tersebut dengan jalan utama.

Gak ada gunanya juga sih nyalahin pihak-pihak diatas, karena saya yakin seyakin yakinnya, bahwa menyalahkan berbagai pihak tidak akan menyelesaikan permasalahan. Ya...., anggap saja itu sedikit sindiran untuk mereka :P

Nah kemudia muncul pertanyaan, bagaimana mengatasi masalah peningkatan kebuasan jalan ini?
Sebagai seorang yang berpendidikan (tssssaaah….), tidak kampungan dalam hal berkendaraan, peduli terhadap keamanan dan kenyamanan kota kita tercinta, akan lebih baik apabila pencegahan kebuasan jalanan ini dimulai dari diri kita sendiri. Berikut beberapa contoh yang bisa kita lakukan,

(1)Sekira-kiranya kita tidak butuh kendaraan bermotor, janganlah kita berusaha untuk membeli apalagi mencicil, karena mencicil itu bukan hal yang keren-keren amat. Apa salahnya menggunakan angkot, tidak ada alasan pake angkot bisa bikin telat, estimasi waktu itu penting dan setiap orang bisa melakukannya.

(2)Atau bisa juga kita menggunakan sepeda, hari gini pake sepedah itu gaya mas bro, green life style banget, sehat, mengurangi polusi, menghemat uang yang biasa kita keluakan buat nge-gym juga, iyah kaaan…. :)

(3)Bisa juga kita nebeng sama teman atau saudara yang tempat kerjanya searah. Memaksimalkan isi kendaraan juga bisa menurunkan tingkat kemacetan, selain bisa ada temen ngobrol pas lagi nyetir, mungkin buat orang yang ditumpangi bisa jadi penghasilan tambahan. Ya… jangan gratis juga lah, gak enak tiap hari nebeng, kasih uang bensin lah sebulan sekali.

(4)Nah, cara yang paling terakhir nih, mungkin kita bisa lebih bijak memilih tempat kerja atau tempat tinggal. Kenapa ini saya cantumkan diurutan terakhir, karena emang agak susah. Hari gini mau bijak nentuin tempat kerja agak susah, secara cari kerja nya ajah susah. Mungkin kalau sekiranya kita mendapatkan kerja yang di-idam-idamkan tetapi letaknya jauh dengan tempat tinggal kita, kita bisa mencari tempat tinggal yang lebih dekat. Pasti pada mau bilang sayang ngeluarin uang buat kos. Ya…, boleh lah ini dilakukan kalau cara-cara diatas udah gak bisa dilakukan lagi.

Emang kalau ngomong sih gampang ya…., soalnya saya pribadi masih susah buat melakukannya, tapi setidaknya saya sudah mulai mengurangi penggunaan sepedah motor. Dalam seminggu 2 hari naik angkot dan 4 hari naik motor ke kantor. Mudah2an 5 bulan kedepan bisa 2 hari naik angkot, 2 hari naik sepeda, dan 2 hari naik motor, amiiiin….

Jadi, segala permasalahan yang terjadi di jalanan tidak hanya disebabkan oleh pengguna jalan dan jalannya itu sendiri, tapi banyak faktor yang mempengaruhinya. Dan kita bisa mengurangi permasalahn tersebut dengan mulai melakukan hal-hal yang sudah tadi disebutkan diatas. Syukur-syukur kalau kita bisa menginspirasi orang-orang disekitar kita untuk melakukan hal yang serupa. Mulailah saat ini juga, karena menginspirasi orang tidak bisa dengan hanya berbicara saja, tapi harus dengan melakukan.

Dan pliiiis!!!!, jangan kampungan dalam berkendaraan dijalanan, kalo mau nyalib harus yang kece, sekiranya pengen berkendaraan santei-santei unyu pilih jalur sebelah kiri ajah, kalo lagi macet antri yang sabar, bisa sambil pasang mp3 yang playlist-nya kamu banget biar gak bosen sekalian latihan ngafalin lirik lagu :)

Adakah lagi cara lain untuk menurunkan kadar kebuasan jalanan? Ayo dunk di share! :)

Tuesday, March 13, 2012

radar