Wednesday, June 26, 2013

kaya atau miskin

gambar asli diambil dari mediasiber.com

Kemarin saya menemukan sebuah berita yang judulnya lumayan agak nyinyir yaitu “Warga Jatinegara Antre Pembagian ‘Balsem’ Sambil Main Blackberry”. Balsem sendiri adalah singkatan dari Bantuan Langsung Sementra Masyarakat, yaitu suatu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang katanya bertujuan untuk membantu orang-orang miskin di Indonesia.
Nah sekarang tahu kan dimana letak ke-nyinyir-an judul berita tersebut. Yang penasaran isi beritanya apa bisa dibaca disini

Setelah membaca berita tersebut saya jadi bertanya-tanya sebenernya miskin itu apa sih. Menurut kamus bahasa Indonesia online miskin adalah tidak berharta ; serba kekurangan (berpenghasilan sangat rendah).
Tapi apa saja yang bisa disebut sebagai harta, apakah blackberry bisa disebut sebagai harta yang cukup berharga? Bukankah menurut keluarga cemara harta yang paling berharga adalah keluarga. Lalu orang yang berpenghasilan sangat rendah tetapi masih punya keluarga bisa dikatakan miskin?
Jadi sebenarnya setiap orang bisa menganggap dirinya miskin atau kaya, tergantung bagaimana orang tersebut menganggap harta yang dimilikinya cukup berharga atau tidak sama sekali. Tapi kan kita gak bisa beli sembako dengan menjual keluarga, nah lo, jadi gimana dong

Mungkin kalimat yang saya temukan dari tweet-nya Saptuari Sugiharto @saptuari bisa membantu kita untuk membedakan si kaya dan si miskin, tweetnya seperti ini >> "KAYA: selalu merasa cukup hingga terus berbagi... MISKIN: selalu merasa kurang hingga terus meminta...| kamu?"


Jadi kamu termasuk yang mana, si kaya atau si miskin? Kalau penghasilan cukup bahkan lebih dari cukup tapi masih merasa kurang karena belom punya mobil terbaru, gadget terbaru, dan segala hal yang baru-baru, berarti itu termasuk kaya atau miskin?

Seperti hal nya bahagia dan tidak bahagia, maka kaya dan miskin pun adalah menjadi sebuah keputusan. Ketika kita selalu bersyukur dan merasa cukup dengan apa yang kita dapatkan maka kita telah memutuskan untuk menjadi kaya. Tetapi ada saatnya kita merasa sangat kekurangan karena tidak memiliki suatu barang yang sangat kita inginkan, apakah saat-saat seperti itu bisa dibilang saat kita memutuskan untuk menjadi miskin?

1 comments:

Unknown said...

copy pic ya mas..

Post a Comment