Monday, May 21, 2012

hi kamu


Pernah sekali waktu kau membuatku terperanjat.
Ketika aku sedang mengawasimu diam-diam dari kejauhan.
Perlahan kau menghilang dari pandangan.
Tiba-tiba tercium wangi khas, yang aku sangat hafal dengan wangi itu.
Aku membalikan badan, dan mendapati-mu sedang berdiri tepat di depanku.
“Hi kamu”, hanya dua kata itu yang kau ucapkan, tapi menimbulkan berjuta rasa.
Sayangnya hanya berjuta rasa, tak ada satu-pun ucap keluar dari mulutku, untuk membalas sapa-mu.
Tak ada busur yang terbentuk oleh bibir, hanya untuk memberimu sedikit senyum.
Entahlah, tapi saat itu seperti ada sesuatu berderap tepat di sebelah kanan dada.
Suhu tubuh menjadi 5 atau 10 kali lebih panas, mungkin muka dan kuping menjadi sangat merah.
Sangat memalukan, mungkin kau menganggap aku tak berniat membalas sapa-mu
Mungkin kau menganggap, aku tak mau memberi sedikit senyum untukmu
Tapi apakah kau pernah menganggap, aku gugup didepan-mu?
Seandainya kau mengulanginya lagi, mengucapkan dua kata itu, aku sudah siap membalas sapa-mu dan memberimu senyum yang paling tulus.
Aku sudah berlatih untuk itu, aku menunggumu untuk mengulanginya.
Karena aku tak cukup berani berganti peran untuk berdiri didepanmu, dan mengatakan “Hi kamu”

0 comments:

Post a Comment