Thursday, June 23, 2011

kesalahan VS kemustahilan


Suatu kesalahan……., apabila sebuah kejahatan menimpa diri kita, lantas kita membalasnya dengan sebuah kecurangan.
Tapi suatu kemustahilan, apabila kita membalas kejahatan itu, dengan segala keikhlasan, lapang dada dan berusaha menuai banyak hikmah dari itu.

Bukannya tidak ingin berusaha, mendobrak semua kekeliruan ini. Tetapi rasanya tembok kekeliruan ini makin tebal dan kokoh. Seolah kita berada di suatu ruangan yang dikelilingi oleh tembok kekeliruan ini.

Pernah terbersit, suatu rencana untuk meruntuhkan tembok kekeliruan itu, bersama orang-orang yang memilki keinginan serupa.

Tapi ternyata……., terlalu banyak orang-orang yang menginginkan tembok ini tetap berdiri. Bahkan mereka berusaha memperkuatnya lagi dengan menambahkan struktur beton keserakahan, yang terdiri dari besi-besi kebohongan dan kerikil-kerikil kecurangan.

Sedikit demi sedikit kitapun mundur. Menyaksikan dari kejauhan, mereka yang terus menerus memperkuat tembok kekeliruan, sambil menancapkan bendera-bendera diatas tembok tersebut sebagai tanda kejayaan mereka.

Satu persatu orang-orang yang awalnya ingin meruntuhkan tembok itu mulai terhasut oleh penglihatannya sendiri. Ingin memiliki salah satu bendera kejayaan yang berkibar di tiang yang tertancap di tembok sana.

Padahal kita sudah terlalu jauh mundur, sehingga akan sulit sekali untuk memiliki salah satu bendera itu.

Akhirnya kita hanya bisa berkhayal, bahwa kita adalah bagian dari mereka dengan segala kejayaan yang mereka miliki.

Kita hanya bisa berkhayal.
Kita adalah orang-orang yang terjebak dalam khayalan.

0 comments:

Post a Comment